Sumber Pencemaran Air Sering Disebabkan Oleh Limbah Domestik Adalah

Sumber Pencemaran Air Sering Disebabkan Oleh Limbah Domestik Adalah

Kandung Kemih Overaktif (overactive bladder)

Overactive bladder (OAB) adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara berlebihan, sehingga menimbulkan dorongan untuk buang air kecil walaupun kandung kemih belum penuh.

Ini adalah sejenis peradangan pada dinding kandung kemih. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui, tetapi sistitis internal seringkali ditandai dengan rasa sakit di daerah kandung kemih dan panggul. Dorongan buang air kecil yang tidak tertahankan atau sering juga sering dialami pengidap sistitis internal.

Infeksi Saluran Kemih

Bila sering buang air kecil disertai dengan gejala lain, seperti demam dan rasa sakit atau tidak nyaman pada perut, maka kondisi tersebut bisa jadi pertanda infeksi saluran kemih.

Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang keluar sangat banyak seringkali merupakan gejala awal dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kondisi ini terjadi karena tubuh mencoba untuk membuang glukosa yang tidak terpakai melalui urine.

Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai

Ukuran prostat yang membesar bisa menekan uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Kondisi ini menyebabkan dinding kandung kemih mudah mengalami iritasi. Akibatnya, kandung kemih akan berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine yang tertampung. Hal inilah yang membuat kamu jadi sering ingin buang air kecil.

Baca juga: Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostas BPH?

Stroke atau Penyakit Neurologis Lainnya

Kerusakan pada saraf yang memasok kandung kemih dapat menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Akibatnya, kamu akan sering ingin buang air kecil secara tiba-tiba.

Jadi, bila kamu memiliki frekuensi buang air kecil yang tidak normal dan juga mengalami gejala-gejala lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang menjadi penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah materi tentang Pencemaran Air pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 7 SMP/MTs.

Artikel ini hanya membahas terkait faktor-faktor penyebab Pencemaran Air.

Materi dalam artikel ini, dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Diketahui, pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, hingga laut.

Adapun bahan-bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.

Baca juga: Materi Soal Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, dan Unsur Kebahasaannya

Berikut beberapa faktor penyebab Pencemaran Air yang dirangkum Tribunnews.com berdasarkan Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk SMP/MTs Kelas 7:

Faktor Penyebab Pencemaran Air

Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita harus mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke saluran umum.

Kegiatan industri selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga menghasilkan produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah.

Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa limbah organik yang bau seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas.

Sedangkan, limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang, berbau menyengat.

Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.

Jika limbah industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut.

Kandung Kemih Overaktif (overactive bladder)

Overactive bladder (OAB) adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara berlebihan, sehingga menimbulkan dorongan untuk buang air kecil walaupun kandung kemih belum penuh.

Ini adalah sejenis peradangan pada dinding kandung kemih. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui, tetapi sistitis internal seringkali ditandai dengan rasa sakit di daerah kandung kemih dan panggul. Dorongan buang air kecil yang tidak tertahankan atau sering juga sering dialami pengidap sistitis internal.

Infeksi Saluran Kemih

Bila sering buang air kecil disertai dengan gejala lain, seperti demam dan rasa sakit atau tidak nyaman pada perut, maka kondisi tersebut bisa jadi pertanda infeksi saluran kemih.

Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang keluar sangat banyak seringkali merupakan gejala awal dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kondisi ini terjadi karena tubuh mencoba untuk membuang glukosa yang tidak terpakai melalui urine.

Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai

Ukuran prostat yang membesar bisa menekan uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Kondisi ini menyebabkan dinding kandung kemih mudah mengalami iritasi. Akibatnya, kandung kemih akan berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine yang tertampung. Hal inilah yang membuat kamu jadi sering ingin buang air kecil.

Baca juga: Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostas BPH?

Stroke atau Penyakit Neurologis Lainnya

Kerusakan pada saraf yang memasok kandung kemih dapat menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Akibatnya, kamu akan sering ingin buang air kecil secara tiba-tiba.

Jadi, bila kamu memiliki frekuensi buang air kecil yang tidak normal dan juga mengalami gejala-gejala lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang menjadi penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

Halodoc, Jakarta – Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik, kamu memang dianjurkan untuk banyak minum air putih setiap hari. Namun, banyak minum bisa bikin kamu sering buang air kecil. Bila sering buang air kecil disebabkan oleh banyak minum mungkin tidak jadi masalah. Namun, kamu juga perlu berhati-hati, karena kondisi tersebut juga bisa menjadi pertanda penyakit yang tidak boleh disepelekan. Yuk, simak penyakit apa saja yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil di sini.

Seperti yang sudah kita ketahui, sebagian besar kandungan dalam tubuh kita adalah air. Agar kadar cairan dalam tubuh kita tetap seimbang, tubuh akan mengatur berapa banyaknya air yang harus dibuang. Itulah mengapa bila kamu merasa haus, artinya tubuh sedang membutuhkan cairan. Sebaliknya bila cairan dalam tubuh sudah cukup, tubuh akan membuang kelebihan cairan tersebut. Salah satu caranya adalah melalui urine.

Normalnya, rata-rata orang buang air kecil dalam sehari sekitar 4–8 kali atau sebanyak 1–1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil lebih sering dari frekuensi tersebut, bahkan sampai perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil. Sering buang air kecil di malam hari biasanya disebabkan karena terlalu banyak minum menjelang jam tidur. Namun, bila kamu sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, coba perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin kamu rasakan.

Berikut ini beberapa kondisi medis yang mungkin bisa menjadi penyebab sering buang air kecil:

Kandung Kemih Overaktif (overactive bladder)

Overactive bladder (OAB) adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara berlebihan, sehingga menimbulkan dorongan untuk buang air kecil walaupun kandung kemih belum penuh.

Ini adalah sejenis peradangan pada dinding kandung kemih. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui, tetapi sistitis internal seringkali ditandai dengan rasa sakit di daerah kandung kemih dan panggul. Dorongan buang air kecil yang tidak tertahankan atau sering juga sering dialami pengidap sistitis internal.

Infeksi Saluran Kemih

Bila sering buang air kecil disertai dengan gejala lain, seperti demam dan rasa sakit atau tidak nyaman pada perut, maka kondisi tersebut bisa jadi pertanda infeksi saluran kemih.

Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang keluar sangat banyak seringkali merupakan gejala awal dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kondisi ini terjadi karena tubuh mencoba untuk membuang glukosa yang tidak terpakai melalui urine.

Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai

Ukuran prostat yang membesar bisa menekan uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Kondisi ini menyebabkan dinding kandung kemih mudah mengalami iritasi. Akibatnya, kandung kemih akan berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine yang tertampung. Hal inilah yang membuat kamu jadi sering ingin buang air kecil.

Baca juga: Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostas BPH?

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/Font<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 12 0 R] /MediaBox[ 0 0 960 540] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S>> endobj 4 0 obj <> stream xœµWÉr7½³Šÿ€ãŒ+‚Ñ@có-.ÙŽ—$N¤T©h™’iKt,Z•ßÏë)�ÄaR‘è‡À4z}ýÐóe:qÆYçyﲩəÈÎ\Χ“ß™åtòøÅQ4g«é„ÌÙµ°KäB¼%}úh:ùe:ùòŸ ÇôÄjsS¥BÄÁEãFt==†ƒÏÉp±Î³9>õÐmÈ$¨d6!›Ìñ…˜<ÓhŠFãÌ‹éä�îÇùòlñ~¾ìÉu_§‹>tŸzOÝlµèÿ4ǯ¦“gÇ{p&”b¹Þufíƒy€¥Ñ�}ÂsËÌÑÕÅ»ùå¾lyª6Å]¶Ò®Jú̶nYzÛûÐÍ—'ó‹Ùeï}7[îµn®Úv˜Þk�Á;›êKß/.÷ ïƒuaËÒ›ÅŻه۶œ­¾¢_Y~¨zs ùŒ¿l°²¹()ɺLض2¼±!T]!(Vt¥Â'ð…½e9M¶dC1‰nyŠ¡Œ”—�°wÞ¦¬º¨ wl×v Òø¹¡f²å¢šqÆÇbKËøECYøÜBð­Ò‰U48¬odu#è¯_µRë�0ÙÀ*H’ .™@ÙRÎðXi ìSÒ°«Ó€"†JE6�¨UÊúÒ,!­Ò‚ÁrÖ“„ Ký7”¼%õ8BˆÙßò‚MŸíÐ"gC3$”�‚‡æP2›:oDecS¤o]‰--ÅÜÂd?4*6š¿G`ô+@¾2øùh¶•Q»¬¸ƒúPT¯QžÅ¹!¢œ†Y¹! ¾…€£9Ù2ôK¤Ö¨¢¦q­øBŠK¢™óM1ÞB±_ƒõ‘2ù!J¨´âz)E€ªõ¨£�j¢5ˆt1”½FâÍ $?t„k™ÁÉk/®Q".`“NÜ ë¨mi(\=)÷ >6µíLª¥”×Ð]ãu%õÅÆ¡¿ƒú ™¸ü"HJ„Ázcˆâ†¨ Þþ QGJ~Ð'½%Œw!+4¯.Χ®Ñ&o"¢AÅtÉÝè‚á-á!™ÎX9¡y ‘°À Dϸ©‘[yÀsÎQøŠH² wÖÂÚsœƒ”E„á3g͹¬êæ¤ÈϨ#» 7CVq’$�Ñe‹Þˆ Ž¤8^G$ãB¹½ÌX£­w7Q1!` ‘ ð!òB„+\…¦°çA@Ì­VHâ‡ÑRdP³Pp�âWˆ:sÀ%¸"êEt³‘m¬í5Šï’à›C” õ*\Ek@7‹M ´,yã,ØÇeÀÇ"Œ4”¢Äw…2ØZS”T!{l$ÂIõßM€^w7ÛM+7é®c„¬1HpE^'ÄdEÚ¤è8t•ØñQé:A+{ÒoÕÖ9¨­Ê‚ù]Ñ«yf�|†—ä㤠”JS\ -‰ð%ù8 …p>`-x¹³5Z$IPjdy<ªöœ Ñ�QA:h•sí 6D&±,C�¼ïü­¡ü�õøåÅìl^Íágó†oÆG8Šð4o ¯{ŽÝχÏÌo?õܽ<Æ�éB÷Äàß3Tç6?VÿÑæÝ{0BĀ鈛r—„í9ýp±ºZ]ݾܶG^ºk—½û�|#–€n!¿qKŸÏçžìÕ˜Œ½ÃÜs™ÙgW(Þ§žr7;Gµc÷Ãl5ëcw'¿zNÕeaV¬z�€§bÅ¥¶ù`ÜGá1ƒ;Úö÷mOܵ¯‹O}Æwâ>Ç@Àrתx�vXzÞô©ûάzJÝמP£¾v§üé>Ý��^f“q7þ¹¦ú#À0»ÿ÷êˆ]�¦ŒÍß>Ñ>ëµÃÒÓùyð-¸›v'vŸÊ-…C;‘¤ôýrùþór¾êC·˜Ý¶ý €Ô endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF ` ` ÿÛ C !(!0*21/*.-4;[email protected]?]c\RbKSTQÿÛ C''Q6.6QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQÿÀ ¡¢" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? àZØŠo’}+]lŽ^”Ùíê—0ìfGo“ÍKöXöòÃ5¨ši•2b†êÿ ­'4;fÚ £3L0.85¬tˆÐ|Î?:Q§Â9óçBšacD3SA 2¯~kQ¬aX÷oB$™0ÀüÂŽ`±¢ö b qéPÉk´ghÅu&ÌÍjƒ%†j=CL0ØïÇÖ¥å|µ ©"ûØ#"§x¶‚i¨¸ŒsT!›Þyò]ˆQ�“Ò…R²oBU”äÚšØFfSŽ*kAæBÍÖ¥ŒË»–Igw‘˹<³u5-¢Jñ–W`WÞ™0;Ú¯é1æ>µB)5íÔQvÜŽkм¬ÚMa—˜Â¯(zñÞ¸aa�”w«~½‡NÕ º™°�J“霅;ŠÇ©éÿ ñõvÛþ•uzšÇÐ5kõ¹¸†@Èd85ª’ÆX€â˜‡K÷ rRÝJ}Zº‹™âH˜³�Åq¿l„ÎçxäšL'úìRܯÍûÕ^;¸|óóŠ²Ò$²F�æ¤,Fuô«M·QPåEÓ9⬆2 k ˆžä@mâ¡„~ñªÐïI´g"¬‚¬ƒ7 Nºû¢•ÁóÔãŠK‘œP®!_÷ª3Ë}ïú¸ÇûTÌ|®j$iŠ0çÎjšÈƒq!ïPÄpîh±|4ŠÀ‘€õ«V«–ϽP�²ì}ëNϦ&Y—ˆ+¯Ð×n“n?ØÈ\¨®ÓM]ºtÑ9È?5-7?5: Ðk)�š7p ;4gŠ�››ˆ4 â‚rp*)2Öˆ›çÅ1÷§Shφ(¢Š( ¢Š( ¢Š(çƒ{rŠ‘®®ñSöÒ—`ÅC—×h0²S¾ß{´Ÿ4þT²& 4Y¼»q̤Ó|ûƒÖF¢!‘Š™PnÁ¢ÉI925M¦¤�©[¡$æANž ¥qÜUÍ ú¥¸ÿ j“Ô,“Å�ÑjΣoçiΘäÔzpý÷>•¥ ýÑ©C8ÍfÂ8t Ý$‰dÅ–®³Äà@½ ¬[{`l3Ž}içî\(uüªÞœqhMS½@²�j昫äšlH ~ibµl¢ÙmòœVZß¾=kf9([„Ã|Ý*²¸“åv Rv>”ªÁ�& æ2Žpi‘Í„*O4±‰!,zSalá½jeXYèM$,Qöäq@Ï$ Vô¦DA]ÄÒy©Ô¸ d Sª#2|”J‡ø… IE3ÍAüBšna ƒ"çë@QQý¢ùè¿�áËdŸß§ý…q÷ëM8èæœg¸?òÐÒ³*æÔzj7ñÔ“é©åmó+Ot:Ji{¢9•ªm.áthµŒQr$¤Ù ÷¬Íó·W4˜—ûƪÌF»Å(bÕ{ÃÑÆÚ´;yÇ5Í7¦ã[>ó_·äàäRhiž§f¬.CvÅiÉÄuB 6Njù9^(@ÎwÄàyj 6ÒÙœ£¦EXñ� <ä u¼x³ 9 f§¨ÎTˆ%Ó©9 ÔÖKV#Ò£ÔŽûÙ3ëN³@`qM‰­†éŸëZ7CƒÖ©Ú Iõ«—¹Ãž(îSµTÔ3–’-‹Ö­º‘r)ßgc@Œ…´�ÔðÙÉÖ¶míÆÜmÍ<ĨùÇœ˜ìb5£ƒœâ¬Û½äyw¦ifÞ‘ÐQÃ֗3>›¬"Y¨ºsæwâ´ìuyîŠã{×4»\‚@ÅO )“��õ¡±¤j]j çP_æè*¥ÝÍÔöÅDEÕ�‘eJcuX’%h0h½Çk¼Z\Ò�¸äÕÛk¶ÊJ…¾•¡jÒ6ŽÆ´fW'­;Ø,r—æ0JˆØíT žHÏËÆ+¦�#¹óV5ź¤ìGCG5ÅÊA&¥6T¸')¿Ús¿<ÓfNƒ9¥‚ ÑLVí7<0æ£û{ôÛLš%Y¸"Ä›�4 &¡*‚1N]RxèdB§ d:P"Ûë3àm'w­[·ñ6®~U¸$úYf©­Ñ–_“/4 4¥ñF° F”£>'ÕZ@Þ~öâ©ÞÒ9ÍU‘I”¨­×Ò7‰µY“,`ã®ßþ½U�ÄZ±aþ•Óý‘Y üsN�å9¡¿k®jSHÑý§jõ'h©n5-Uzß7§AXPI±‰m7È¥™¸ RxƒWEÂßÈÐ…Q}cUq´ßOƒÛ !QHÇv Í6RÈåÆh@N×Ú“�¾öã¿xju›Qco® ±çš£½Ø.O¯ «­�Ÿ¿ŸJvRâ{¢ìÆòçŽ3ç0þµS͘ÆiIþñ‘³ùæ¯\2K7 EVRJ°æ‹€Ï'üô“þú4S2x¢€ /î7åK„íU�ílö§hÛc�Jã±]¬Li²9nD)Ô -œb†Ô-ñEØ&HÉŠ¦6ó ¨Íü]…0_.zS"ìÎDFµ¼5†Ö¢21“šÆ«èksÂw6±�Î ¤Æ�ENÁßÖ´ o$b³ö¶õÅhóå.M‰¯²ƒ°ç#ybŨÇ÷j–¾M~Eiþ�Ç÷jz�¡æÚ„lo¥Ö¤¶Cä¶:T—ÃÒœóšŠ' 9¦ÄGhƒÌ��Z–ù± sFš¡‹†ëš›UAä­&ÆbËEâ¬$ `QæŒúU¨ØydS$d!ÇlÑ’_š·mÊ£4’!�¼šV�*+±!i‘¡ ÊÕ��ç4‰Ëp(">8ÅO�¸`hBÏ�Á©£8˜dŠL¢ÔB@ÙÛZ2G2Zo*EGn:’8­kÜ›éB@s¶¬Éq»¹«÷RÈ@ÂÕ(uæ lya€P#ï'%j¤ñ4‡¥tW1DPì\ÊxñQk2º²C“Žâ¥†ÝŠÔ“*¤Æ¬[.cëÅZ$Ǹ…„´sœ‘WnP'ުʹ)¡Œrا´ga8â›Àš² d )�V%Éâ—Ës!9©Âªãim˜µ×4&k9Qcr85¨Ø?.t.Ïkåcë*ñÎÒ6bªâ±—·Úžªvž8§eMM Îî21‡H™­…Ó#t¤›OxðCWTóFút„ÇÏ]F÷Z‹Åè;R@Ê–ðû2 =ëcû($WŸ:€kÝ^;¯/ àÕ»¹eå7¾™¦s;Ø�SNŽÙo‚¬nZe›=ª8¡g@Á=kCM³…eyçn€*ÙZ¤—‚)°qøÖŽ«c%…º”ìnÙªÖð$—Ác—�Ù«:õË9X‰áGÄeIa!\sPª3ÄÔ²Þ;ÛˆŠôïMŒ³!#¥&2¡Cš)çvOR3ÊÁæŸå ©Z7ÏÝ4†7ÇÝ5@B#SM‘ Œ�*Ôp9çÈB2ãš ¬Š©<ªu¼Lz‚*ÚÑҀ"ŽÐÉ­ï@±ëˆ{í5–‘º`ö­MQm«Æì3ž*YHô”*gÁ5wŽ±Vãl�›€kWí1”ÒLLÊÖðn \s‘Z,Á`lp6Õ=JxEÄG©ZeåôBÎFS“·¥.£8«çò^ˆÓm²w7AŽµBæ2å˜dÔé?—nA E»!‰½I©�Ý-UÓ&S!;«¢´Ð.õ…WÈ‚ßþz0Î~ƒ¿Ö‹ç+´ ? E#,7�¦kÓlü)¤[ Ïoö™ñLsút­T¶·‰vÇH= «±™Ù*­©`Aoj­u#p„W©M¼ŠVHb`{±µØÝ£y­Ÿ±+ùQÊÂ皇;ŽiѲ|¼ŠÐÕ4k½*m—Q�Œ~IW•oDZöªöÑ ã* L ž*`37ÅâbGj’gœëIŒÕ¶'�Õ~órØü§"™k—Põbú=¶ä'J`aÚ“ö¡ÅhÌ쩸TíëÜmàVŒÑä’F(˜nžgÛϽH‘å3Šˆ “F3Z1(1ájã9ëÀ ÁÈ«0&"Â.x«PÇ»Ž¤Ô�FV&عëT#äþ÷fpsQ¨Kô­d„Áyb~õ@ƒkf·<5l’—ÜÛNî)¡2Iô9mí"•$9î=*†�l÷úÇ’ÌGzïg‚6·žW�¥¥�ßœ˜RW�Åc—Ö´ómª)Nõ÷ªßdvÈ`wzW[¨MåBe‰ èkŸß4Ò‡?&Oj

Halodoc, Jakarta – Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik, kamu memang dianjurkan untuk banyak minum air putih setiap hari. Namun, banyak minum bisa bikin kamu sering buang air kecil. Bila sering buang air kecil disebabkan oleh banyak minum mungkin tidak jadi masalah. Namun, kamu juga perlu berhati-hati, karena kondisi tersebut juga bisa menjadi pertanda penyakit yang tidak boleh disepelekan. Yuk, simak penyakit apa saja yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil di sini.

Seperti yang sudah kita ketahui, sebagian besar kandungan dalam tubuh kita adalah air. Agar kadar cairan dalam tubuh kita tetap seimbang, tubuh akan mengatur berapa banyaknya air yang harus dibuang. Itulah mengapa bila kamu merasa haus, artinya tubuh sedang membutuhkan cairan. Sebaliknya bila cairan dalam tubuh sudah cukup, tubuh akan membuang kelebihan cairan tersebut. Salah satu caranya adalah melalui urine.

Normalnya, rata-rata orang buang air kecil dalam sehari sekitar 4–8 kali atau sebanyak 1–1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil lebih sering dari frekuensi tersebut, bahkan sampai perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil. Sering buang air kecil di malam hari biasanya disebabkan karena terlalu banyak minum menjelang jam tidur. Namun, bila kamu sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, coba perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin kamu rasakan.

Berikut ini beberapa kondisi medis yang mungkin bisa menjadi penyebab sering buang air kecil:

Stroke atau Penyakit Neurologis Lainnya

Kerusakan pada saraf yang memasok kandung kemih dapat menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Akibatnya, kamu akan sering ingin buang air kecil secara tiba-tiba.

Jadi, bila kamu memiliki frekuensi buang air kecil yang tidak normal dan juga mengalami gejala-gejala lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang menjadi penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

Halodoc, Jakarta – Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik, kamu memang dianjurkan untuk banyak minum air putih setiap hari. Namun, banyak minum bisa bikin kamu sering buang air kecil. Bila sering buang air kecil disebabkan oleh banyak minum mungkin tidak jadi masalah. Namun, kamu juga perlu berhati-hati, karena kondisi tersebut juga bisa menjadi pertanda penyakit yang tidak boleh disepelekan. Yuk, simak penyakit apa saja yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil di sini.

Seperti yang sudah kita ketahui, sebagian besar kandungan dalam tubuh kita adalah air. Agar kadar cairan dalam tubuh kita tetap seimbang, tubuh akan mengatur berapa banyaknya air yang harus dibuang. Itulah mengapa bila kamu merasa haus, artinya tubuh sedang membutuhkan cairan. Sebaliknya bila cairan dalam tubuh sudah cukup, tubuh akan membuang kelebihan cairan tersebut. Salah satu caranya adalah melalui urine.

Normalnya, rata-rata orang buang air kecil dalam sehari sekitar 4–8 kali atau sebanyak 1–1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil lebih sering dari frekuensi tersebut, bahkan sampai perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil. Sering buang air kecil di malam hari biasanya disebabkan karena terlalu banyak minum menjelang jam tidur. Namun, bila kamu sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, coba perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin kamu rasakan.

Berikut ini beberapa kondisi medis yang mungkin bisa menjadi penyebab sering buang air kecil: