Swedia Ibu Kota

Swedia Ibu Kota

Taman Shiroi Koibito

photo by: Japan Travel, Japan Guide, Fun! Japan, Gnome, Visit Sapporo

Sejarah ibu kota Inggris mengalami beberapa perubahan signifikan sejak zaman kuno hingga modern, mencerminkan perkembangan politik, ekonomi, dan sosial negara tersebut. Winchester, kota kuno di Hampshire, dikenal sebagai ibu kota Inggris selama periode Anglo-Saxon. Kota ini menjadi pusat pemerintahan pada masa pemerintahan Raja Alfred the Great (871–899), yang menjadikan Winchester sebagai pusat kekuasaan Wessex, salah satu kerajaan yang kemudian menyatu menjadi Inggris. Winchester tetap menjadi ibu kota hingga sekitar tahun 1066, ketika penaklukan Normandia mengubah lanskap politik Inggris.

Meskipun Winchester adalah ibu kota resmi, London sudah mulai berkembang sebagai pusat ekonomi dan perdagangan sejak zaman Romawi. Londinium, nama Romawi untuk London, didirikan sekitar tahun 43 M dan dengan cepat menjadi pusat komersial penting di provinsi Britannia. Namun, baru pada abad ke-11 dan 12, London mulai mengambil peran lebih sentral dalam pemerintahan Inggris. Pada tahun 1066, William the Conqueror menaklukkan Inggris dan dimahkotai di Westminster Abbey, sebuah penanda penting peralihan kekuasaan ke London.

Meskipun Winchester tetap penting secara simbolis dan administratif untuk beberapa waktu, pengaruh London semakin kuat. Pada tahun 1154, dengan dimulainya pemerintahan Henry II, London mulai berfungsi sebagai pusat administratif yang de facto, dengan banyak institusi pemerintah dan istana kerajaan pindah ke kota ini. Westminster, bagian dari London, berkembang sebagai pusat pemerintahan. Westminster Abbey, yang didirikan pada abad ke-10, menjadi tempat penobatan raja-raja Inggris. Pada tahun 1295, Parlemen Inggris mulai berkumpul di Istana Westminster, meneguhkan peran London sebagai pusat politik.

Selama Abad Pertengahan, London terus tumbuh sebagai pusat perdagangan dan ekonomi. Sungai Thames yang strategis menjadikannya pusat pelabuhan utama, menarik pedagang dari seluruh Eropa. Pada tahun 1666, Great Fire of London menghancurkan sebagian besar kota, namun rekonstruksi cepat mengubahnya menjadi pusat urban yang lebih modern. Rekonstruksi ini mencakup pembangunan kembali berbagai bangunan penting dan infrastruktur kota, yang semakin memperkokoh posisi London sebagai pusat utama di Inggris dan Eropa.

Pada abad ke-18 dan 19, London menjadi pusat Revolusi Industri, menarik imigran dan pekerja dari seluruh dunia. Kota ini juga menjadi pusat keuangan global dengan pendirian institusi seperti Bank of England (1694), Lloyd's of London (1686), dan London Stock Exchange (1801). Perkembangan ini menjadikan London sebagai magnet bagi inovasi, perdagangan, dan keuangan, yang pada gilirannya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi kota. Industri-industri baru bermunculan, dan infrastruktur kota terus berkembang untuk mendukung pertumbuhan ini.

London semakin berkembang pesat sepanjang abad ke-20, meskipun mengalami kerusakan besar selama Perang Dunia II akibat pemboman. Pasca perang, rekonstruksi dan modernisasi terus dilakukan, menjadikan London sebagai salah satu kota terkemuka di dunia dalam berbagai aspek. Infrastruktur baru, gedung-gedung pencakar langit, dan sistem transportasi yang efisien semuanya berkontribusi pada citra modern London. Selain itu, London juga menjadi pusat budaya dan pendidikan, dengan berbagai universitas, museum, dan teater yang terkenal di seluruh dunia.

Hari ini, London dikenal sebagai salah satu ibu kota global yang paling penting, baik secara politik, ekonomi, maupun budaya. Dengan populasi lebih dari 8 juta jiwa, London merupakan kota terbesar di Inggris dan salah satu yang paling beragam di dunia. Pusat keuangan di City of London dan Canary Wharf, bersama dengan lembaga budaya seperti British Museum dan Tate Modern, menjadikan London pusat inovasi dan kreativitas yang terus berkembang. Keanekaragaman penduduk dan kekayaan budayanya menjadikan London sebagai tempat yang dinamis dan menarik bagi wisatawan, pekerja, dan pelajar dari seluruh dunia.

Sejarah ibu kota Inggris mencerminkan transformasi dari kota kuno Winchester ke metropolis modern London. Perkembangan ini dipengaruhi oleh perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang telah membentuk Inggris selama berabad-abad, menjadikan London sebagai simbol kekuatan dan keanekaragaman bangsa ini. Dari masa Romawi hingga era modern, setiap periode dalam sejarah London menambah lapisan kekayaan dan kompleksitas yang membuatnya menjadi kota yang unik dan berpengaruh di panggung dunia.

1TULAH.COM – Demonstrasi besar-besaran mengguncang ibu kota Hungaria, Budapest, yang merupakan salah satu negara anggota NATO. Ratusan ribu orang dilaporkan berunjuk rasa menentang kebijakan Uni Eropa (UE) yang dianggap meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Para demonstran bergerak dari Chain Bridge yang ikonik menuju Pulau Margaret di Sungai Danube pada akhir pekan. Banyak dari mereka membawa bendera dan meneriakkan slogan seperti “Tidak ada perang” dan “Beri kami kedamaian, Tuhan.” Berdasarkan laporan AFP dan Reuters, Senin (3/6/2024), Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban juga turut berorasi, menuduh kepemimpinan Brussel melakukan “hubungan berbahaya dengan Moskow.”

“Belum pernah ada begitu banyak orang yang mengantri untuk perdamaian. Kami adalah korps perdamaian terbesar, pasukan penjaga perdamaian terbesar di Eropa,” kata Orban.

“Eropa harus dicegah agar tidak terburu-buru berperang, menuju kehancurannya sendiri,” tambahnya.

Orban juga menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari kehancuran yang dialami negaranya pada Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II (PD II), di mana Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa.

“Dalam dua perang dunia, rakyat Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa, dan bersama mereka anak-anak serta cucu-cucu mereka di masa depan,” ujarnya.

“Saya mengatakan ini perlahan-lahan agar Brussel mengerti. Kami tidak akan berperang. Kami tidak akan pergi ke Timur untuk ketiga kalinya, kami tidak akan pergi ke front Rusia lagi,” jelasnya.

“Apakah kita ingin menumpahkan darah Hungaria demi Ukraina? Tidak, kami tidak melakukannya,” katanya lagi.

Orban sendiri dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sejak perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari 2022, Orban berulang kali memperingatkan UE agar tidak terseret ke dalam konflik besar.

Budapest menolak memberikan bantuan militer ke Ukraina dan mengancam akan memveto bantuan keuangan untuk Kyiv. Orban juga mengkritik keras sanksi ekonomi yang dijatuhkan UE terhadap Moskow, dengan alasan bahwa langkah tersebut merusak perdagangan dan pasokan energi blok tersebut.

Penulis : Dedy Hermawan

Association of South East Asian Nations atau ASEAN adalah asosiasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang dibentuk sejak 8 Agustus 1967.

Pada awalnya, organisasi ini dibentuk berdasarkan kesepakatan Deklarasi Bangkok yang disetujui oleh lima negara pendiri yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini anggota organisasi tersebut menaungi 11 negara. Berikut daftar 11 negara ASEAN lengkap dengan profil setiap negaranya.

Festival Salju Sapporo

Sapporo: Kota Ibu Kota Hokkaido, Jepang

Sapporo (札幌, secara harfiah berarti "sungai penting yang mengalir melalui dataran" dalam bahasa Ainu) adalah ibu kota Hokkaido, pulau terbesar kedua di Jepang. Kota ini terletak di bagian utara pulau, dan memiliki iklim yang dingin dan bersalju. Sapporo awalnya adalah desa kecil yang hanya memiliki tujuh orang penduduk pada tahun 1857. Namun, kota ini mulai berkembang pesat pada awal Periode Meiji, ketika pemerintah Jepang mulai membangun Hokkaido. Pada tahun 1868, Sapporo dipilih sebagai pusat administrasi Hokkaido. Pemerintah Jepang mengundang para ahli dari luar negeri untuk membantu merencanakan pembangunan kota. Akibatnya, Sapporo dibangun dengan sistem jalan yang teratur dan rapi. Sapporo menjadi terkenal di dunia pada tahun 1972, ketika kota ini menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin. Sejak itu, Sapporo menjadi tujuan wisata yang populer, terutama bagi para pecinta olahraga musim dingin. Sapporo juga terkenal dengan kulinernya, terutama ramen dan bir. Kota ini juga memiliki festival salju tahunan yang diadakan pada bulan Februari.

Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Dihimpun dari berbagai sumber, latar belakang berdirinya ASEAN bermula dari keinginan kuat para pendirinya untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera.

Selain itu, para negara pendiri mempunyai kesamaan misi dalam membentuk asosiasi untuk membangun kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dan lainnya.

Berikut beberapa persamaan negara-negara ASEAN:

Profil negara anggota ASEAN (iStock/HUNG CHIN LIU/Bendera ASEAN)

Di bawah ini profil 11 negara ASEAN lengkap dengan nama ibu kota, bentuk pemerintahan, mata uang, hingga julukannya, dirangkum dari laman Sekretariat Nasional ASEAN.

Negara Republik Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN yang bergabung sejak 8 Agustus 1967.

Selain menjadi pelopor, Indonesia merupakan tuan rumah ASEAN Summit pertama yang digelar di Bali pada 23-24 Februari 1976.

Malaysia termasuk negara pendiri ASEAN yang bergabung bersamaan dengan Indonesia pada 1967.

Negara tetangga Indonesia ini menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional. Hal itu membuat Malaysia dipimpin oleh seorang raja atau disebut Yang di-Pertuan Agong.

Negara bekas jajahan Inggris ini sempat bergabung dengan Malaysia selepas masa penjajahan pada 1963.

Selang dua tahun, Singapura memutuskan lepas dari Negeri Jiran dan merdeka pada 9 Agustus 1965.

Thailand adalah negara pelopor sekaligus tempat lahirnya ASEAN. Saat ini, Thailand menggunakan sistem pemerintahan kesatuan parlementer semi-demokrasi monarki konstitusional.

Negara ASEAN berbentuk kerajaan ini tidak punya dewan legislatif, tetapi raja menjalankan kekuasaannya melalui rakyat.

Filipina menjadi negara ASEAN dengan bentuk pemerintahan republik karena mengikuti sistem pemerintahan Amerika Serikat.

Negara yang terletak di utara Indonesia itu mengikuti sistem pemerintah AS karena masa penjajahan Spanyol dan Inggris selama lebih dari 250 tahun hingga akhirnya diakuisisi Negeri Paman Sam pada 10 Desember 1898.

Negara ASEAN berbentuk kerajaan selanjutnya adalah Brunei Darussalam. Negara termuda di kawasan Asia Tenggara ini menganut sistem kesatuan Islam absolut monarki konstitusional.

Brunei Darussalam dipimpin oleh seorang Sultan yang mempunyai fungsi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Negara Vietnam memiliki bentuk pemerintahan republik. Namun berbeda dengan Indonesia yang menganut asas demokrasi, negara yang merdeka dari penjajahan Prancis ini menganut sistem sosialisme.

Kepala negara dipimpin oleh presiden, sementara kepala pemerintahan oleh perdana menteri. Perdana menteri mengepalai tiga deputi perdana menteri dan 26 menteri serta perwira.

Laos sebelumnya menjadi negara bekas penjajahan Prancis. Laos mulai menyatakan kemerdekaannya pada 19 Juli 1949, namun baru diakui oleh Prancis pada 22 Oktober 1953.

Laos menjadi negara ASEAN dengan bentuk pemerintahan republik dan konstitusi baru pada 1991.

Myanmar resmi menjadi bagian dari anggota ASEAN bersamaan dengan Laos pada 23 Juli 1997.

Peresmian Myanmar ini berlangsung pada saat pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, pada 23-28 Juli 1997.

Kamboja termasuk negara ASEAN yang menganut sistem kesatuan dominan partai elektif parlementer monarki konstitusional.

Kamboja dipimpin oleh seorang raja sebagai kepala negara. Namun, juga punya perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

Timor Leste merupakan negara anggota ASEAN yang ke-11. Timor Leste diakui jadi anggota ASEAN pada saat para pemimpin negara anggota melangsungkan KTT di Phnom Penh, Kamboja pada November 2022 lalu.

Itulah profil 11 negara ASEAN yang perlu diketahui. Selamat belajar

Ia pun mengatakan pelajaran dari kehancuran yang dialami negaranya, pada Perang Dunia 1 (PD1) dan Perang Dunia 2 (PD2), harus diambil. Kala itu Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa. "Eropa harus dicegah agar tidak terburu-buru berperang, menuju kehancurannya sendiri," tambahnya.(AP Photo/Denes Erdos)

Ia pun mengatakan pelajaran dari kehancuran yang dialami negaranya, pada Perang Dunia 1 (PD1) dan Perang Dunia 2 (PD2), harus diambil. Kala itu Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa. "Eropa harus dicegah agar tidak terburu-buru berperang, menuju kehancurannya sendiri," tambahnya.(AP Photo/Denes Erdos)

Rekomendasi Atraksi di Sapporo

Museum Bir Sapporo